Buka PWN PTK XVI 2023, Menag Dorong Pramuka Buktikan Bukan Sekedar Gerakan Tepuk Tangan

Gorontalo – Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI Tahun 2023 sebagai momen menjawab tantangan zaman, bahwa Gerakan Pramuka kini harus menyesuaikan diri dengan derap perubahan zaman, sudah saatnya menghindari keguatan karikatif dan nir makna, dan pembuktian kepada khalayak bahwa pramuka bukan hanya gerakan tepuk tangan saja.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas yang hadir sebagai Pembina Upacara Pembukaan PWN PTX XVI Tahun 2023 yanga bertema “Merawat Keberagaman dan Perdamaian dalam Bingkai Moderasi Beragama,” di Bumi Perkemahan IAIN Gorontalo, Senin, 22 Mei 2023. Sekaligus membuka rangkaian kegiatan PWN PTK yang dijadwalkan usai 27 Mei mendatang.

“Dengan tema besar yang diusung dan tiga sifat kepanduan, maka saya berharap gerakan pramuka mampu menelorkan program yang inovatif, kreatif, dan berdampak pada masyarakat. Utamanya dalam kerangka menghadapi berbagai perubahan yang kita hadapi. Gerakan pramuka harus menjadi garda depan dalam menyemai perdamaian dan memperkokoh persatuan. Dengan potensi yang luar biasa, saya yakin dan percaya gerakan pramuka akan mampu menjawab berbagai tantangan dan perubahan zaman,” tandas Menteri Agama.

Menurut Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini, tema yang diambil pada PWN PTK kali ini adalah tema yang cukup menantang sekaligus membutuhkan pembuktian segenap insan pramuka, terlebih apabila disangkutkan dengan resolusi konferensi kepanduan sedunia yang bersifat nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Kemudian bersifat Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. Serta bersifat Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak
dari bangsa apa saja.

“Perubahan zaman tidak bisa dielakkan. Satu- satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Hukum alam ini harus dicermati betul oleh insan- insan pramuka, tak terkecuali insan-insan pramuka di perguruan tinggi keagamaan. Hal ini penting saya sampaikan agar kegiatan atau program pramuka tidak statis, jumud, out of date, miskin inovasi dan kreasi, dan pada akhirnya tidak menarik lagi,” tegas Gus Yaqut.

Sebagai informasi hadir dalam pembukaan PWN PTK XVI Tahun 2023 ini, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi serta Perwakilan Pembina Pramuka yang mengirimkan kontingennya untuk hadir dalam perhelatan akbar Gerakan Pramuka di lingkungan PTK ini.

Sebanyak 1.200 peserta kontingen PTKN se-Indonesia mengikuti giat Pembukaan PWN XVI Tahun 2023 ini, dimana bentuk kegiatan pada PWN PTK XVI Tahun 2023 terbagi menjadi kegiatan umum, kegiatan bakti fisik, bakti non-fisik. Serta kegiatan pengembangan wawasan dan keterampilan serta malam pentas seni budaya Nusantara.