IAIN Kediri Selenggarakan PBAK 2021 Secara Daring

Kediri, Geliat.id–Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kediri Tahun Akademik 2021/2022 untuk menyambut mahasiswa baru diselenggarakan secara daring, mulai hari Selasa-Jumat (24-27 Agustus 2021).

Rektor IAIN Kediri Nur Chamid membuka PBAK secara langsung, didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Wahidul Anam di Aula Lantai II TIPD IAIN Kediri. Kegiatan PBAK disiarkan secara langsung melalui Zoom dan kanal YouTube resmi IAIN Kediri dan diikuti oleh 2.445 mahasiswa.

Nur Chamid mengucapkan selamat dan sukses menjadi mahasiwa IAIN Kediri. “Menjadi mahasiswa baru harus bangga dan terus semangat sehingga bisa mengikuti studi dengan baik hingga lulus tepat waktu”, katanya.

Nur Chamid berharap hadirnya mahasiswa baru di IAIN Kediri dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan di wilayah Kediri, tidak hanya di bidang kualitas pendidikan namun juga tindakan riil yang bermanfaat bagi masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri Wahidul Anam mengatakan mahasiswa baru harus mampu membangun harmoni di tengah bangsa Indonesia dengan beragam agama, suku, bahasa dan adat-istiadat.

Tema “Menggelorakan spirit moderasi beragama dalam nuansa keragaman Indonesia”, menurut Anam penting, agar mahasiswa mampu hidup rukun dan mengembangkan paham dan sikap moderasi beragama.

Ruchman Basori Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mengatakan tantangan mahasiswa saat ini sangat komolek, salah satunya munculnya intoleransi, radikalisme dan extrimisme dikalangan masyarakat.

Hadir secara virtual, Ruchman menegaskan mahasiswa IAIN Kediri harus berada di garis terdepan untuk melakukan counter terhadap wacana-wacana keagamaan yang intoleran dan radikal, yang mendistordi keluhuran agama itu sendiri.

Aktivis Mahasiswa ’98 ini mengatakan fitrah PTKI adalah moderat, karenanya akan melahirkan produk lulusan yang inklusif dan toleran dalam menyikapi perbedaan. “Galilah ilmu sebanyak-banyaknya di IAIN dengan benar disertai dengan kritisisme yang kuat, sehingga mampu membaca fenomena social kebangsaan dengan baik”, kata Ruchman. (Humas/ZL)